Brasil membalas dendam vs Kolombia di Copa América
Brasil membalas dendam vs Kolombia di Copa América. Dapatkah Brasil membalasnya sakit hati versus Kolombia di Copa América?
Kolombia sudah pastikan tempat mereka di perempat final Copa América , dan terkecuali musibah matematika, Brasil akan maju ke delapan besar. Tetapi itu tak berarti tatap muka kedua pihak di hari Selasa bisa menjadi laga pertemanan yang diagungkan. Ada beberapa hal yang ditaruhkan.
Pertama, ada kemauan untuk laga lebih gampang di set selanjutnya. Juara group hampir dipastikan akan terbebas dari Uruguay di perempat final. Kolombia akan menempati posisi teratas Group D dengan hasilnya seimbang, sedangkan Brasil perlu menang.
Lantas, ada kompetisi yang kadangkala dapat berbuntut pada benturan di antara Brasil dan Kolombia. 10 tahun sudah berakhir semenjak perempat final Piala Dunia di Fortaleza. Semua usai sama air mata, dengan Neymar , korban pelanggaran kejam, mau tak mau keluar persaingan. Tetapi Brasil-lah yang mengawali pertarungan, dengan usaha kasar untuk mengancam James Rodríguez , yang waktu itu adalah anak ajaib yang meletus-ledak, sekarang jadi burung hantu tua yang arif pada pihak Kolombia. Laga itu tinggalkan merasa tidak sedap di mulut semuanya orang, dan kepahitan ada di sejumlah tatap muka selanjutnya.
Brasil membalas dendam vs Kolombia di Copa América
Kemungkinan yang terpenting, ada persaingan perebutan prestise dan dominasi. Pelatih Brasil Dorival Junior memberikan penghormatan ke kebangunan cepat team Kolombia sekarang ini, dan tempatkan mereka, bersama. Argentina dan Uruguay, di 3 besar benua tersebut.
“Mungkin ini Copa América pertama di mana kami tidak masuk sebagai favorite,” ucapnya. “Tersebut realitanya. Kami harus hadapi beberapa hasil terbaru.”
Tetapi sama seperti yang ia kenali, posisi kekuasaan akan balik normal bila Brasil sukses raih piala pada 14 Juli.
Prestise, ucapnya, “akan sembuh dengan tugas yang kita kerjakan. ”
Di hari Selasa di Santa Clara, dia ingin mengonfirmasi jika kegoyahan. Brasil sudah usai. Pekerjaannya ialah menaklukkan team yang tidak pernah kalah semenjak ditaklukkan Argentina pada 1 Februari 2022. Kolombia akhiri usaha mereka yang tidak berhasil untuk capai Qatar dengan 2 laga tidak pernah kalah, satu laga dimainkan pada bawah bimbingan pelatih sementara — dan 22 selanjutnya (17 kemenangan dan lima seri) di bawah Nestor Lorenzo.