Aktivis Amerika ditembak mati oleh pasukan Israel pada protes di Tepi Barat
Aktivis Amerika ditembak mati oleh pasukan Israel pada protes di Tepi Barat, kata saksi mata
Seorang wanita muda keturunan Turki-Amerika, Aysenur Eygi, ditembak dan dibunuh di Tepi Barat yang diduduki Israel pada hari Jumat, menurut pejabat AS dan Palestina, ketika dia ikut serta dalam protes di dekat Nablus.
Eygi ditembak di kepala oleh pasukan Israel saat menanggapi pertemuan tersebut, menurut dua saksi mata yang berbicara kepada CNN. Remaja berusia 26 tahun itu telah berpartisipasi dalam protes mingguan terhadap pemukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina, kata mereka.
Militer Israel mengaku menembaki para demonstran. Dalam sebuah pernyataan, IDF menambahkan bahwa pasukannya “mebalas dengan tembakan ke arah penghasut utama aktivitas kekerasan yang melemparkan batu ke arah pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka.”
IDF sedang “menyelidiki laporan bahwa seorang warga asing tewas akibat tembakan di daerah tersebut,” katanya juga.
Eygi telah menjadi sukarelawan di Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), kelompok aktivis pro-Palestina yang sama dengan Rachel Corrie, seorang warga negara AS yang terbunuh pada tahun 2003 ketika mencoba menghalangi buldoser Israel untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Gaza.
Aktivis Amerika ditembak mati oleh pasukan Israel pada protes di Tepi Barat
“Pagi ini membawa berita buruk bahwa pasukan Israel dilaporkan membunuh lulusan UW baru-baru ini. Aysenur Eygi di Tepi Barat,” kata Presiden Universitas Washington Ana Mari Cauce dalam sebuah pernyataan. “Aysenur adalah seorang peer mentor di bidang psikologi yang membantu menyambut mahasiswa baru di departemen dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan mereka.”
Dia adalah lulusan Universitas Washington yang lulus dari institusi yang berbasis di Seattle pada musim semi ini.
Protes di Beita adalah hal biasa. Kota Palestina ini terletak di sebelah pos terdepan pemukim Israel yang dikenal sebagai Evyatar. Pemukiman tersebut tidak diizinkan oleh negara Israel hingga disahkan awal tahun ini. Semua pemukiman Israel dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah mengatakan bahwa aktivis tersebut tiba di Rumah Sakit Pemerintah Rafidia “dengan luka tembak serius di kepala.”
“Tim medis telah mengumumkan kematiannya setelah upaya resusitasi dan pengobatan,” tambahnya.
Eygi memiliki kewarganegaraan AS dan Turki. Para pejabat AS sedang menyelidiki insiden mematikan tersebut. Dan pemerintah Turki mengatakan pihaknya menganggap Israel bertanggung jawab atas kematiannya.