Bagaimana Man United memperbaiki strategi transfer mereka yang masih cacat

Bagaimana Man United memperbaiki strategi transfer mereka yang masih cacat

Bagaimana Man United memperbaiki strategi transfer mereka yang masih cacat. Bagaimana Man United membenahi taktik transfer mereka yang cacat
Minimal ada satu perihal yang memusingkan tiap musim panas.

Tahun kemarin, harga €64 juta untuk Mason Mount yang tidak dalam perform terbaik dan kontraknya tinggal setahun kembali. Awalnya? €71 juta untuk Casemiro yang berumur 30 tahun. Dan satu tahun awalnya: Musibah yang disebut zaman Cristiano Ronaldo ke-2 .

Antara banyak argumen kenapa Manchester United kurang manfaatkan sumber daya mereka sepanjang dasawarsa paling akhir, yang paling besar mungkin ialah mereka buang demikian uang banyak di transfer bursa.

Beberapa pengambil keputusan di Man United nampaknya benar-benar tidak mengetahui beberapa hal seperti kurva umur. Daya tawar perundingan, durasi waktu kontrak, dan nilai posisi. Tahun untuk tahun, mereka bayar ongkos premium untuk beberapa bintang yang turun profesinya, pemain yang tidak disukai seseorang pada harga yang masih sama, pemain yang kontraknya cuma sisa sedikit, atau pemain yang tidak lakukan beberapa hal yang diperlukan pada posisi itu.

Bagaimana Man United memperbaiki strategi transfer mereka yang masih cacat

Bagaimana Man United memperbaiki strategi transfer mereka yang masih cacat

Tiap cara makin menghancurkan keuntungan keuangan United atas beberapa kompetitornya dan pada akhirnya membuat apa yang kita saksikan musim kemarin: finish pada posisi ke-8 dan team yang kecolongan semakin banyak gol dibanding yang dibuatnya.

Tetapi dengan pemilik minoritas baru Jim Ratcliffe dan Ineos yang memantau operasi sepak bola club. Dan Dan Ashworth yang dipilih sebagai direktur olahraga club, semua itu semestinya berbeda. Pertanda awalnya memperlihatkan jika hal tersebut terjadi: Dua pemain pertama mereka yang diambil panas musim ini berumur 41 tahun, dan sasaran mereka yang disampaikan yang lain ialah beberapa pemain yang barusan masuk ke saat jayanya dengan riwayat Liga Champions.

Maka begitukah? Apa Manchester United akan berperan seperti club sepak bola biasa saat ini dan menyaksikan hasil mereka bertambah untuk penuhi sumber daya mereka? Tidak . Atau minimal, belum.
Saya sudah menulis sekitaran 600 artikel mengenai ini sepanjang 10 bulan akhir, tapi perlu diulangi sebagai sedikit deskripsi: Manchester United adalah team terjelek di Liga Premier musim kemarin.
Mereka ada pada posisi ke-8 dalam klassemen, baik dari sisi point (60) atau beda gol (minus-1). Tetapi, keadaannya bahkan juga tambah jelek dari tersebut. Beda gol yang diharap sebesar minus-12,5 cuma adalah nilai terbaik ke-15 di liga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *