Penyerang bintang Euro 2024 seperti Ronaldo dan Mbappé kesulitan
Penyerang bintang Euro 2024 seperti Ronaldo dan Mbappé kesulitan. Kenapa striker bintang Euro 2024 seperti Ronaldo dan Mbappé kesusahan
Euro 2024 ialah kompetisi yang hendak teringat lama dalam daya ingat karena komplikasi kwalifikasi babak group untuk team rangking ke-3 , sepakan jarak jauh yang keras dan, anehnya, beberapa striker bintang yang tidak berhasil cetak gol.
Memang, 10 favorite paling atas agen judi saat sebelum kompetisi untuk penghargaan pembuat gol paling banyak. Sepatu Emas — daftar yang mengikutkan pemain seperti. Harry Kane (3), Kylian Mbappé (1). Álvaro Morata (1). Cristiano Ronaldo (0). Romelu Lukaku (0) dan Antoine Griezmann (0) — cetak keseluruhan 12 gol, sedangkan kompetisi keseluruhannya melihat 117 gol dalam 51 laga, dibanding 142 di Euro 2020. Pada akhirannya, enam pemain share penghargaan Sepatu Emas dan 1/2 pada mereka — Dani Olmo ( Spanyol), Cody Gakpo ( Belanda ) dan Jamal Musiala ( Jerman ) — bukan striker.
Tetapi, bagaimana dan kenapa ini terjadi?. Nach, Euro 2024 melihat berbagai ragam peranan striker yang dipakai oleh beberapa manager dan, saat menyimak peran-peran itu, Anda bisa menyaksikan kenapa banyak yang tidak stabil cetak gol. Di sini, kami sudah menganalisa sejumlah opsi dan coba menerangkan kenapa hal tersebut mengakibatkan beberapa pemain bintang tidak cetak gol sekitar yang Anda anggap.
Penyerang bintang Euro 2024 seperti Ronaldo dan Mbappé kesulitan
Sang Pemburu Sejati: Cristiano Ronaldo ( Portugal)
Kita awali dengan salah satunya aspek terpenting dalam dialog ini. Ronaldo. Pemain berumur 39 tahun itu harus lupakan. Piala Eropa untuk Portugal dan datanya memperlihatkan hal tersebut: 23 shooting, 0 gol, dan satu penalti yang tidak berhasil.
Makin bertambah besar lingkarannya, makin baik xG-nya. Ronaldo tidak cetak gol di kompetisi itu.
Ronaldo tidak sendiri dalam soal perform jelek di muka gawang sepanjang kompetisi ini, tapi perform jeleknya jadi permasalahan tertentu untuk. Portugal karena mereka kerahkan semua mekanisme serangan untuk memberikannya kesempatan. Hal tersebut kelihatan dari pemain striker tengah yang berpotensi seperti. Bruno Fernandes dan. Bernardo Silva lebih banyak lakukan operan silang dibanding tembak, walau sebenarnya yang paling akhir ialah opsi yang lebih bagus, dan semua cuma membidik satu pemain.
Dengan konsentrasi Ronaldo pada sepakan, dia tidak lakukan hal-hal lain — mungkin untuk jaga kakinya supaya bisa melonjak secara cepat dan lakukan sepakan keras. Bahkan juga, dia seutuhnya dibebaskan dari tanggung-jawab bertahan oleh manager. Roberto Martínez, nyaris tidak berlari, dan cuma mainkan sedikit peranan saat membuat gempuran.