Keyakinan Hunter Biden menghancurkan narasi penganiayaan Trump

Keyakinan Hunter Biden menghancurkan narasi penganiayaan Trump

Keyakinan Hunter Biden menghancurkan narasi penganiayaan Trump . Kepercayaan Hunter Biden merusak cerita penindasan Trump

Sinetron hukum sepanjang dua minggu yang tidak pernah terjadi awalnya yang hasilkan hukuman monumental pada bekas presiden dan putra presiden yang memegang sudah hasilkan ringkasan politik yang terang.

Bertahannya dominasi hukum di Amerika dan keadilan yang bersih mungkin tergantung pada opsi yang diambil beberapa pemilih di bulan November.

Kemungkinan ketidaksamaan lajur yang mungkin terjadi di negara ini di bawah pimpinan Presiden Joe Biden atau calon calon dari Partai Republik Donald Trump kelihatan dari langkah ke-2  pria itu, keluarga mereka, dan operasi politik mereka bereaksi pada dua persidangan dan keputusan itu.

Biden tidak lakukan usaha apa pun itu untuk ikut serta dalam penuntutan putranya. Hunter, baik sama kewenangan eksekutifnya atau dengan megafon media di kantornya. Ia biarkan Departemen Kehakimannya sendiri untuk memperoleh keputusan bersalah di hari Selasa yang bisa menyebabkan hukuman penjara untuk pencandu yang dalam saat rekondisi dan bikin rugi kampanyenya sendiri di tahun 2024. “Saya akan terima dari hasil kasus ini dan terus akan menghargai proses peradilan saat. Hunter pertimbangkan banding,” kata presiden sesudah juri putuskan putranya bersalah karena bohong pada formulir pemeriksaan background federasi dan mempunyai senjata saat ketagihan, atau memakai beberapa obat terlarang. Ia telah menjelaskan ia tidak maafkan putranya. Dalam reaksi pertama kalinya pada keputusan itu. Hunter Biden tidak serang hakim atau beskal penuntut, cuma menjelaskan ia mengucapkan terima kasih atas cinta dan support keluarganya dan diberi berkah sebab bisa bersih lagi.

Keyakinan Hunter Biden menghancurkan narasi penganiayaan Trump

Keyakinan Hunter Biden menghancurkan narasi penganiayaan Trump

Pengakuan Biden kontras dengan reaksi Trump pada persidangan dan hukumannya sendiri nyaris dua pekan kemarin dalam kasus uang tutup mulut. Bekas presiden mencela beberapa saksi, beskal, juri dan hakim. Ia mengeklaim jika “ini dilaksanakan oleh pemerintah Biden untuk mencederai atau bikin rugi musuh politiknya.” Ia mencela “keputusan yang nakal.” Walaupun kenyataannya Departemen Kehakiman tidak terturut dalam kasus yang disodorkan oleh beskal daerah Manhattan. Semenjak itu, Trump sudah mengingatkan jika ia akan memakai kekuasaan presiden untuk memberi hukuman musuh politiknya dan mengganti mekanisme hukum sama sesuai kemauannya.

“Kadangkala balas sakit hati dapat dibetulkan,” kata. Trump ke psikiater TV Phil McGraw minggu kemarin. “Saya harus jujur. Anda ketahui, kadangkala dapat.” Bekas presiden itu menjelaskan ke Fox News minggu kemarin. “Saya memiliki hak memburu mereka,” merujuk pada keluarga Biden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *